Okay.. just gonna drop it here!
A random story from my field work.

It will be mixing up between photos and videos.
Let's get started. https://twitter.com/kurooshiroo/status/1208776803445198849?s=19
Emmm.. saya rasa pakai bahasa Indonesia saja deh haha. Mungkin akan saya campur juga sih.. yeah.. anyway.

Sedikit intro: saya bekerja sebagai sebut saja "buruh lapangan" đŸ€Ÿ
Sebenarnya ada nama keren jabatannya sih.. tapi nggak terlalu penting haha
Gambaran kasar pekerjaan saya itu ngumpulin data di lapangan.
Datanya macam-macam, ngambilnya mulai dari gunung (hutan) hingga ke laut.
Itu bukan kiasan wkwk.. tapi beneran sampai ada ke laut ngambil datanya, naik kapal.
Kenapa ngambilin data?
Ini tuh tujuannya sebagai baseline. Jadi kami bisa punya semua data awal lingkungan di sana yang nantinya akan digunakan sebagai patokan kondisi lingkungan jikalau nanti kedepan sudah ada aktivitas yang lebih masif.
Selain itu juga, biar tahu seberapa kondisi lingkungan sebelum adanya aktivitas nanti. Apakah masih bagus atau telah terdampak, parah atau tidak. Gitulah pokoknya wkwk
Kalau ke hutan kami ngambil data berupa song meter dan kamera jebak.
Song meter buat ngerekam suara burung. Sebenarnya bukan cuma burung, kelelawar dan katak juga bisa. Hanya sementara ini difokuskan buat burung saja dulu.
Terlebih lagi, secara metode untuk perekaman suara katak dan kelelawar lebih baik direkam secara langsung (direct) mendekat ke objeknya.
Alatnya tuh kek gambar di bawah.
Diikat ke pohon dan dipasang mikrofon buat perekamnya.
Alatnya mehong bet.. hampir 9000 dolar 😂
Dolar Australia 😜 tapi tetep aja mahal 😂
Alatnya ada 4 buah, masing-masing ditenagai 4 biji baterai recharge-able tipe D yang mampu bertahan selama seminggu untuk mode perekaman 24 jam.
Seminggu sekali kudu harus ganti baterainya.
Selain song meter, ada juga kamera jebak.
Sasaran utamanya untuk mendata hewan apa saja yang ada di sekitar wilayah eksplorasi.
Iya, masih sebatas mendata jenis apa saja yang ada, belum sampai ke kepadatan dan jumlah populasinya.
Sekali lagi ini masih baseline.
Ada total 40 buah kamera jebak yang kami sebar di tiap-tiap lokasi. Durasi pemasangannya masing-masing sebulan, setelah itu pindah ke lokasi lainnya lagi.
Anjay baru segini saya sudah pusing.
Bingung mikir karena terlalu banyak yang ingin diceritakan secara runut LOL
.
.
Oke, saya buat benaran ramdom saja.
Penasaran sama Babi yang berantem?
Dengerin suaranya!
Ini ada cuplikan video dari salah satu kamera jebak yang dipasang.
Begini bentukan indukan Babi yang sedang menyusu anak-anaknya.
Banyak banget!
Oke lanjut
Dulu sempat ngira kalau hutan sana tuh palingan isisnya Babi sama Monyet doang😂
Eh ternyata diluar dugaan. Ada juga populasi landak, meskipun masih sama seperti yang di Jawa (Hystrix javanica).
Gasia-sia dulu Mammalogi presentasi tentang landak di Indonesia wkwk
Di atas itu video sepasang landak yang lagi nyari makan. Sepertinya mereka memang sering bepergian berpasangan. Hampir setiap hasil yang diperoleh selalu begitu, di lokasi lain juga sama.
Kemudian waktu keluarnya berkisar antara pukul 12 malam sampai 5 subuh.
Masih tentang mamalianya.
Selain landak, ada juga musang.
Yang ini agak kocak dikit sih. Pertama kali memperoleh hasil, yang tertangkap oleh kamera adalah musang berwarna hitam.
Disebutlah sebagai Musang 1.0 😂 karena masih ragu akan jenisnya apa.
Pada kesempatan berikutnya, kamera jebak berhasil menangkap hasil baru. Bukan hitam, kali ini berwarna abu dengan motif hitam serta ekornya punya garis hitam melingkar seperti cincin.
Sekali lagi, karena masih ragu maka dianggap sebagai Musang 1.1 😂
Kami masih bingung menentukan jenisnya. Terlebih jika kedua hasil tersebut adalah hasil yang berbeda.
Setelah mencari sumber mengenai Musang, kami masih yakin kalau Musang yang ada di lokasi pengamatan itu masih mirip dengan Musang di Jawa a.k.a Paradoxurus hermaphroditus.
Meskipun warna dan polanya agak beda, terlebih ada yang berwarna hitam. Sempat menduka kalau itu Garangan. Tapi setelah melihat morfologi moncongnya, kami jadi yakin kalau itu bukan Garangan, melainkan Musang.
Tapi ya belum tahu jenisnya apa 😂
Setelah membaca lebih jauh, ternyata ada salah satu sumber yang menyebutkan ada Musang berwarna hitam seluruhnya dari pulau tetangga, Lombok. Kami jadi berasumsi kalau memang mirip. Dan ternyata emang P. hermaphroditus hanya saja disebutkan subspesies rinjanicus.
Berangkat dari itu, kami semakin yakin kalau itu merupakan jenis yang sama. Akan tetapi ada kemungkinan berbeda subspesiesnya. Yaa secara warnanya beda gitu. Tapi bisa juga variasi morfologi karena perbedaan geografi.
Yang pastinya kami belum benar-benar yakin.
Terlebih ada yang warnanya berbeda.
Seiring waktu, keraguan kami akhirnya terjawab.
Atas inisiatif saya untuk mengatur posisi kamera jebak ke mode hybrid (foto dan video), kami mendapatkan hasil tankapan musang yang sedang keluar mencari makan (?).
Tak hanya satu, tapi dua.
Dua hasil di video yang berbeda, tapi kamera yang sama.
Video pertama memperlihatkan si Musang berwarna hitam yang berkelamin jantan.
Terlihat dari testis yang menggantung jelas saat berjalan.
Sementara video yang kedua memperlihatkan si Musang 1.1 yang semula diduga sebagai jenis yang berbeda, ternyata itu Musang betinanya.
Jadi perbedaan warna pada dua musang yang ditemukan merupakan bentuk sexual dimorfisme dari jenis yang ada di sana.
Hey..
Again, it's been a while 😂. Maintenance utas ini ternyata susah juga. Meski banyak bahan foto dan video serta cerita-cerita dibakiknya tapi tetap aja belum lanjut 😂.
Banyak hal sih. Urusan di site juga lumayan beragam ini itu, meski mungkin pada ngiranya selo.
Soalnya kalau mau lanjutinnya tuh pengen yang enak dan seru juga ceritanya. Konteks ilmiahnya juga nggak boleh lepas tentunya. Begitulah 😂
Cuma mau bilang aja dulu, beberapa hari terakhir sangat excited sortirin data kamera trap.
Merasa sangat beruntung bisa nentuin spot kamera dan bisa dapat Cekak Tunggir Putih lagi makan katak.
Tak cuma foto tentunya, video juga!!!
Pankapan ya hasilnya eheh..
heiii.. its been a looong time since last time i updated this thread wakakak.. saatnya bayar hutang deh ya

this is it.. rare camera trap frame showing White-rumped Kingfisher eating Dammerman's Wart Frog
You can follow @kalagondanglagi.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: