Sadari ketakutan-ketakutan terdalam di dalam diri kita akan..
Membantu kita & #39;menyembuhkan diri& #39;
Selamat menyelami diri sendiri
https://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="❤" title="Red heart" aria-label="Emoji: Red heart">
Membantu kita & #39;menyembuhkan diri& #39;
Selamat menyelami diri sendiri
Ketakutan.. yang ditekan sedemikian rupa, akhirnya bisa keluar dalam wujud yang sama sekali berbeda, yang membuat kita sendiri yang mengalaminya pun tidak menyadari bahwa itu sebenarnya ketakutan. Seperti : menjelma menjadi KEMARAHAN.
Takut ditinggal akhirnya menjelma menjadi marah setiap kali orang lain pergi, meski hanya pergi untuk sementara, meski tidak terbersit niatan sama sekali untuk meninggalkan kita. Karena sebenarnya itu semua berakar dari ketakutan akan ditinggalkan.
Takut diremehkan
Takut diremehkan
akhirnya menjelma menjadi marah setiap kali orang lain berbicara pada kita. Sensitif pada omongan orang lain, mengira itu adalah indikasi bahwa kita diremehkan, padahal mungkin sebenarnya ia hanya ingin mendorong kita menjadi lebih baik.
Namun ketakutan kita akan diremehkan membuat kita tidak dapat memilih mana kalimat yang ingin membantu kita dan menjatuhkan kita.
Kemarahan yang menumpuk terus-menerus dan sebenarnya berakar dari ketakutan, seperti bawang yang memiliki banyak lapisan.
Kemarahan yang menumpuk terus-menerus dan sebenarnya berakar dari ketakutan, seperti bawang yang memiliki banyak lapisan.
Banyak lapisan yang perlu dikupas sampai akhirnya kita menyadari bahwa & #39;oooh ternyata ini takut, bukan marah toh& #39;. Sehingga saat marah berlebihan dan diredam sedemikian rupa pun rasanya tidak kunjung padam, mungkin....
sebenarnya ini adalah ketakutan. Ketakutan yang berakar sejak lama, sejak kita kanak-kanak dulu. Sehingga itulah mengapa kemarahan tidak bisa padam, karena bagaimana ketakutan bisa hilang jika dengan cara memadamkan marah?