mental health issue, hal yang lagi banyak di omongin orang orang di sosmed. kadang di bikin joke, kadang di bikin jadi panjat sosial, macam macam bentuknya. tetapi, hari ini yg kita bahas adalah, mental health issue yg cukup sering terjadi di kalangan generasi millenial.
Penyakit mental atau mental illness merupakan penyakit yang tidak terlihat secara kasat mata dan berkaitan dengan emosi, jiwa, serta batin seseorang namun dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Sayangnya di Indonesia, penyakit mental belum dianggap genting oleh masyarakat.
Seperti yang telah dicatat oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penelitian menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang.
Lantas, penyakit mental apa saja yang bisa mengancam kesehatan millenials?
1. Anxiety disorder atau gangguan kecemasan
Anxiety disorder merupakan istilah atau kondisi mental yang paling sering muncul di media sosial. Penyakit ini cukup “populer” karena kebanyakan pengidapnya adalah kaum remaja.
Secara garis besar anxiety disorder yaitu keadaan dimana dalam diri seseorang muncul emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti tekanan darah yang meningkat.
2. Bipolar atau manic depressive
Adalah gangguan mental yang menyebabkan suasana hati sering berubah dengan jangka waktu yang lama sehingga pengidap tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri.
Disebut bipolar karena penyakit ini memiliki dua kutub emosi yang berbeda. Berbeda dengan moody, bipolar memiliki intensitas waktu yang lebih lama dan perubahan emosi yang lebih drastis.
3. Depresi
Merupakan salah satu gangguan yg sering muncul di telinga masyrakat sblm adanya istilah penyakit mental lainnya.
Singkatnya, depresi itu gangguan yg membuat seseorg mengalami perasaan sedih berkepanjangan yg menyebabkan kurangnya motivasi & sosialisasi dlm kehidupannya
4. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan Skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan. Itu sebabnya masyarakat Indonesia sering menyebut skizofrenia dengan “gila”.
Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya memiliki sifat paranoid dan halusinasi.
5. Anorexia Nervosa
Penyakit ini merupakan yang sering dialami oleh kaum wanita. Sebab mereka sering kali memaksakan dirinya untuk menjaga pola makannya secara berlebihan yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis.
Bentuk dari Anorexia adalah menjaga pola makan yang melebihi batas normal, mengonsumsi obat diet, dan memuntahkan makanan yang telah dikonsumsi atau bulimia.
Deretan penyakit di atas memang tak terlihat 'wujudnya' secara jelas. Namun jika dibiarkan bisa menggerogoti kesehatan secara perlahan. Oleh karena itu jika kamu merasa bahwa kamu mengidap penyakit di atas, segera cari bantuan untuk sembuh.
sekarang kita masuk ke "self diagnose" atau diagnosis secara pihak tanpa bantuan professional
Ketika seseorang merasa ada sesuatu yg tdk normal pd dirinya, seperti masalah fisik/emosional, langkah paling mudah untuk mencari tahu ttg kondisinya adlh mengetikkan “kata kunci” di Google. Dr informasi-informasi yg di dpt, bnyk org lalu mendiagnosa diri sendiri/self diagnosis.
Para ahli percaya bahwa melakukan self diagnosis tidaklah dibenarkan. Informasi-informasi yang di dapat dari internet bisa dijadikan acuan untuk menemui dokter tetapi tidak untuk mendiagnosa diri sendiri.
Kenyataannya, masih ada banyak orang yang tergoda untuk tidak menemui dokter karena menganggap informasi yang mereka terima dari internet sudah cukup, sementara kesehatan mental mereka sedang tidak baik-baik saja.
Dilansir Psychology today, seseorg yg mlakukan self diagnosis pd dsrnya mengasumsikan bhw ia mengetahui seluk-beluk diagnosis itu. Bkn tdk mungkin seseorg ngalamin kesalahan diagnosa krn krgnya informasi. Hal ini berbeda dgn dokter yg mlakukan diagnosa mlalui pengujian scr ilmiah
Kesalahan diagnosis bisa berakibat fatal. Menurut laporan dari Mental Help, seseorang yang mengalami kesalahan diagnosis mungkin akan menganggap bahwa kondisinya tidak seserius yang mereka bayangkan.
Misalnya seseorang mengalami gejala kecemasan, sehingga ia menganggap dirinya sebagai penderita anxiety disorder. Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah ia menderita aritmia jantung. Dua hal yang penanganannya berbeda, dan akan menjadi masalah serius jika tidak segera disadari.
Selain itu, diagnosa sendiri akan mengarahkan seseorang salah dalam memperlakukan diri dengan salah. Dalam suatu permasalahan kesehatan baik fisik maupun mental memiliki penanganan yang berbeda-beda.
Dengan melakukan self diagnosis seseorang berisiko lebih tinggi melakukan perawatan terhadap dirinya. Salah satunya kesalahan dalam mengonsumsi obat-obatan tertentu yang tidak sesuai dengan masalah kesehatannya.
Contohnya seseorang yang mengalami stres, ia minum antidepresan milik keluarga atau kerabat yang sebetulnya belum ia butuhkan. Menggunakan obat-obatan tanpa resep dan anjuran dokter adalah hal yang berbahaya. Para ahli percaya bahwa ini dpt menyebabkan kebiasaan bahkan kecanduan.
Contoh lain sprti seseorang yg ingin mlakukan diet tetapi tdk tau kondisi metabolismenya yg sesungguhnya. Ia lalu memilih utk membiarkan tubuhnya kelaparan agar berat bdnnya menurun. Pdhl perilaku semacam ini bs saja menyebabkan mslh kesehatan yg serius sprti maag/bahkan bulimia.
Mendiagnosa diri sendiri adalah hal yang sulit karena seseorang tidak bisa melihat diri sendiri secara obyektif. Apalagi jika seseorang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan.
Diagnosa sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter. Dikutip Psychcentral, kita tdk benar-benar bisa melihat kondisi kita scr seutuhnya tnpa cermin. Dokter di sini sbgai cermin, di mana dpt memberikan perspektif lain yg mungkin menunjukkan sesuatu yg tdk kita liat
Pada 2017, semuanya hanya berjarak satu klik saja, bahkan mungkin penyakit mental.

Google telah bermitra dengan Aliansi Nasional Penyakit Mental (NAMI) untuk membuat tes penilaian diri yang memungkinkan pengguna AS untuk melihat apakah mereka harus mencari bantuan untuk depresi.
Yang harus Anda lakukan adalah mengetik "Apakah saya depresi?" Ke mesin pencari untuk menemukan kuesioner "mudah digunakan".
Meskipun Google dan NIAM telah menekankan bahwa alat tersebut tidak boleh diandalkan sebagai diagnosis profesional, konsep pragmatis ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran karena secara inheren menyederhanakan serangkaian kondisi medis yang pada dasarnya jauh dari kata sederhana
Haruskah seseorang dalam keadaan yang cukup rentan untuk mengambil tes semacam itu diberi kesempatan untuk mendiagnosis diri mereka sendiri dengan depresi dengan cara yang sama sehingga mereka dapat mengidentifikasi infeksi telinga? seperti itulah contohnya.
Bagaimana Anda tahu jika Anda mengalami depresi atau tidak?
Ketika datang untuk menggambarkan pengalaman manusia, kita adalah budaya yang terobsesi dengan label.
Menikah, lajang, biseksual, heteroseksual, bipolar, depresi ... jika seseorang memberi tahu kami bahwa hal yang kami rasakan atau lakukan memiliki nama; itu melegitimasi dengan tanda otoritas dan dalam beberapa kasus, memberikan kenyamanan melalui kejelasan.
"Saya pikir penting untuk memahami bahwa kesehatan mental adalah spektrum yang sangat besar," jelas Claire Eastham, blogger kesehatan mental dan penulis buku We All Mad Here.
"Anda bisa merasa tertekan dan tidak mengalami depresi, atau merasa cemas tetapi tentu saja memiliki kecemasan."

Vlogger dan presenter Grace Victory, yang telah menulis tentang masalahnya sendiri dengan PTSD dan bulimia dalam bukunya, mengkonfirmasi.
"Sementara media sosial dan komunitas online dapat membantu dalam membuat masalah kesehatan mental lebih sedikit tabu dan memungkinkan penderita untuk terhubung dan berada di sana untuk satu sama lain, kita harus tetap berhati-hati dan waspada," katanya.
"Hari yang buruk tidak berarti Anda memiliki kehidupan yang buruk dan orang-orang muda terutama harus menyadari hal ini."
Kapan Anda harus mencari bantuan profesional?
"Ini adalah masalah intensitas emosi abnormal, lamanya waktu masalah telah ada, dan seberapa luasnya," jelas Dr Rafael Euba, konsultan psikiater di The London Psychiatry Centre.
"Perbedaan penting dengan depresi adalah bahwa kesedihan merasuki segala sesuatu dalam hidup Anda untuk jangka waktu yang lama dan Anda tidak dapat menikmati hal-hal positif dalam hidup Anda.
"Jika Anda merasa seperti ini, Anda harus mencari nasihat dari dokter umum atau profesional kesehatan mental," katanya kepada The Independent.
Dr Rachel, psikolog di Time Psychology, mengatakan kepada The Independent bhw diagnosis klinis jg trgntng pd sbrp bnyk gjala yg mempengaruhi khidupan sehari-hari Anda. Nmn, Euba mengungkapkan bhw konsep "over-diagnosis" sehubungan dgn pnykt mental adlh suatu yg jarang ditemui
Gejala-gejala penyakit mental tidak sejernih kristal, tidak seperti flu. Mereka muncul sebagai sekelompok gejala dan memiliki kehalusan yang hanya dapat diidentifikasi dan didiagnosis oleh ahli kesehatan mental terlatih.
Sebagai contoh, seseorang didiagnosis dengan depresi ringan, sedang atau berat hanya setelah diberikan tes klinis oleh seorang psikolog dan / atau psikiater, bersama dengan pemeriksaan menyeluruh pasien,
berdasarkan pedoman yang ditentukan dalam DSM-V (Diagnostik dan Manual Statistik Gangguan Mental yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association) dan ICD-10 (Klasifikasi Penyakit Internasional yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia).
Mendiagnosis diri sendiri dengan penyakit mental dapat menyebabkan meremehkan penyakit mental atau memperbesarnya, yang keduanya bisa berbahaya. Apa yang Anda pikir adalah depresi dapat menyertai masalah kesehatan fisik seperti hipotiroidisme atau diabetes
(Istilah komorbiditas merujuk pada suatu penyakit yang dapat terjadi bersamaan dengan kondisi medis lainnya). Atau, Anda mungkin berpikir itu hanya stres dan menderita gangguan kecemasan alih-alih mencari bantuan.
Meremehkan penyakit mental seperti OCD/gangguan bipolar jg dpt melukai org-org yg menderita itu, krn Anda mungkin berasumsi bhw Anda memiliki penyakit ketika sebenarnya tdk seperti org-org yg scr klinis didiagnosis. mslh ketika seseorg sendiri mendiagnosis penyakit mental mereka
Tidak seperti sakit kepala yang dapat dirawat dengan pil, obat psikiatrik sering memiliki efek samping dan diresepkan dengan hati-hati berdasarkan kasus individu. Selain pengobatan, perawatan psikiatrik juga melibatkan intervensi terapeutik oleh psikolog terlatih.
Lalu mengapa informasi tersedia online? gapapa ingin tahu tentang mslh kesehatan yg km hadapi & mencari gejala di internet/membaca informasi di suatu tmpt. Namun, itu hrs slalu ditindaklanjuti dgn mngunjungi psikiater yg akan memberi diagnosis yg akurat & sesuai dgn kondisi km.
Dalam kasus penyakit mental, ada kekurangan pengertian di antara kita. Meskipun bahaya dari perkiraan gejala memang ada, penting bagi kita untuk mengetahui kapan kita membutuhkan bantuan medis.
Situs web dgn informasi tntng kesehatan mental dan penyakit mental membantu orang mengetahui dan memahami tanda-tanda penyakit mental, perawatan yang tersedia dan jenis praktisi yang dapat membantu, sehingga mereka dpt membuat keputusan berdasarkan informasi tntng mencari bantuan
Artikel ini telah ditulis dengan masukan dari Dr Garima Srivastava, seorang psikolog klinis berbasis delhi dengan PhD dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), Delhi

credit : https://www.whiteswanfoundation.org/article/self-diagnosing-of-mental-illness/
Gimana sih caranya mensupport / membantu orang yg sering atau sedang melakukan self harm?
Menemukan bhw seorang teman atau kerabat yg melukai diri sendiri bisa sngt mengecewakan. Mungkin sulit utk memahami mengapa seseorang dgn sengaja melukai diri mereka sendiri, dan orang-orang sering melewati berbagai emosi, sprti perasaan terkejut, marah, sedih, bingung/bersalah.
Untuk membantu Anda mendukung orang yang menyakiti diri sendiri dengan pemahaman dan kepedulian, akan bermanfaat untuk mempelajari mengapa orang mencelakakan diri sendiri dan tentang beberapa strategi yang membantu sebelum Anda menawarkan dukungan.
Sumber daya yang bermanfaat diberikan di bawah ini.

Penting untuk menganggap serius melukai diri sendiri. Seseorang yang melukai diri sendiri akan menggambarkan perilaku mereka sebagai cara mengatasi perasaan luar biasa yang terkait dengan pengalaman yang sulit atau menyakitkan.
Bagi sebagian orang itu membuat ketagihan, cara untuk merasa lebih baik dan membangun kembali kendali atas emosi mereka. Ini jarang digunakan sebagai 'mencari perhatian', kebanyakan orang yang melukai diri sendiri berusaha merahasiakannya dan merasa sangat malu.
Karena melukai diri sendiri seringkali merupakan ekspresi dari sesuatu yang terjadi pada orang tersebut secara internal, tanyakan tentang perasaan mereka, dan cobalah untuk mencari tahu apa masalahnya. Jika orang tersebut merasa tidak nyaman berbicara dengan Anda,
cobalah untuk memastikan mereka tahu Anda ada di sana untuk mendengarkan jika mereka ingin berbicara, dan pastikan mereka tahu tempat lain yang bisa mereka kunjungi untuk mendapatkan dukungan.
"Lihatlah individu itu, bukan bahayanya. Lihatlah orang yang berada di luar bekas luka. Bekas luka tidak penting. Orang yang melakukan itu penting."
Mungkin sangat sulit bagi seseorang untuk berhenti menyakiti diri sendiri, dan mungkin butuh waktu lama untuk melakukannya. Jika orang tersebut mengatakan bahwa mereka ingin berhenti, mendiskusikan cara-cara untuk mengurangi kerugian secara bertahap terkadang dapat membantu.
Profesional di bidang kesehatan menyebut minimisasi bahaya ini, baik mengurangi keparahan atau frekuensi merugikan diri sendiri. Yang penting di sini adalah orang tersebut perlu menemukan cara berbeda untuk mengeluarkan emosi.
Berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan untuk membantu pelecehan diri:

Tanyakan bagaimana perasaan mereka
Jangan menghakimi
Jangan membuat mereka merasa bersalah tentang efeknya terhadap orang lain
Biarkan orang yang menyakiti diri sendiri tahu bahwa Anda ingin mendengarkan mereka dan mendengar bagaimana perasaan mereka ketika mereka merasa siap dan mampu berbicara.
Ketika mereka mendiskusikannya dengan Anda, berbelas kasih dan hormati apa yang dikatakan org trsbt kpd Anda
meskipun Anda mungkin tidak mengerti atau merasa sulit untuk menerima apa yang mereka lakukan.
Jangan berikan ultimatum seperti 'Jika Anda tidak berhenti melukai diri sendiri, Anda harus pindah'. Ini tidak membantu dan tidak akan berhasil.
Pahamilah bahwa ini adalah perjalanan yang panjang dan sulit untuk berhenti melukai diri sendiri. Sadarilah bahwa seseorang hanya akan berhenti melukai diri sendiri ketika mereka merasa siap dan mampu melakukannya.
Jika Anda perlu berbicara dengan seseorang, silakan gunakan halaman bicara kebutuhan kami. Befriender yang terlatih ada untuk mendengarkan masalah Anda dengan cara yang peduli dan tidak menghakimi. Anda dapat berbicara dengan mereka secara anonim dan dengan keyakinan penuh.
5 kalimat yang sekira nya dapat membantu meringankan beban teman anda. Dan 3 hal yang tidak boleh dikatakan.
Berikut adalah saran untuk apa yang harus dikatakan:
1. "Saya memperhatikan beberapa bekas luka di lengan Anda, dan saya khawatir karena saya peduli dengan Anda. Apakah Anda menyakiti diri sendiri? "
Jika tmn Anda blm mmberi tau Anda bhw mrk melukai diri sendiri tetapi Anda memiliki alasan untuk meyakininya, buka dngn sesuatu yg sderhana & langsung. “Jelaskan apa yg Anda perhatikan & apa yg mmbuat Anda berpikir ad mslh, ungkapkan kekhawatiran Anda, dan tanya lgsng kpd mereka
Anda mungkin gugup untuk bertanya secara spesifik apakah mereka melukai diri mereka sendiri. Anda dapat mencoba pertanyaan yang lebih terbuka untuk melihat apakah mereka memberikan informasi secara sukarela, seperti "Apa yang terjadi?"
Meskipun ada kemungkinan bahwa teman Anda akan berbohong atau menghindari pertanyaan, memberi seseorang ruang untuk berbicara tentang melukai diri sendiri dapat menjadi langkah pertama dalam pemulihan mereka,
Pamela Cantor, MD, seorang psikolog perkembangan dan klinis dalam praktik swasta di Massachusetts dan mantan presiden American Association of Suicidology, memberi tahu DIRI. "Itu mungkin melepaskan rahasia yang menakutkan," kata Dr. Cantor.
Meghan S., 29, yg melukai diri sendiri selama sekitar 2 thn ketika dia msh kuliah, mengatakan pd DIRI bahwa "itu sbnrny smcm melegakan" ketika seorg tmn dekat brtnya apkh dia melukai dirinya sendiri. "Sy pikir sebagian dr diri sy ingin seseorg bertanya apakah sy baik-baik saja,"
2. "Saya dapat melihat bahwa Anda sangat kesakitan. Apakah Anda ingin memberi tahu saya apa yang sedang terjadi? "
“Anda dapat memvalidasi bahwa rasa sakit yang mereka rasakan adalah nyata tanpa memvalidasi [melukai diri sendiri],” kata Zendegui.
Sebagai alternatif, Anda dapat mencoba sesuatu seperti, "Saya tidak tahu apa yang Anda alami, tetapi saya dapat mengatakan bahwa Anda mengalami kesulitan saat ini."

Kemudian undang mereka untuk berbicara tentang apa yang menyebabkan rasa sakit mereka, kata Dr. Cantor.
Dengarkan sampai mereka selesai berbagi — jangan langsung menawarkan saran atau mencoba menghubungkannya dengan pengalaman Anda sendiri.
3. "Apa yang memberi Anda dorongan untuk melukai diri sendiri?"
Jika teman Anda memberi isyarat bahwa mereka terbuka untuk berbicara, tidak apa-apa untuk mengajukan lebih banyak pertanyaan untuk mencoba lebih memahami apa yang sedang mereka alami, kata Zendegui.
Fokuskan pertanyaan Anda pada pemicu emosional sebelum melukai diri sendiri dan dampaknya. "Anda ingin mengidentifikasi perasaan yang terjadi di sekitar tindakan, bukan menilai tindakan itu sendiri," kata Freeman.
Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah Anda memperhatikan perasaan seperti apa yang menyebabkan dorongan untuk menyakiti diri sendiri?", "Bagaimana perasaan Anda sesudahnya?", Dan "Berapa lama bantuan itu bertahan?" Secara umum sesuai, kata Dr. Cantor.
Anda tidak hanya belajar lebih banyak tentang pengalaman teman Anda, tetapi Anda juga memberi mereka kesempatan untuk berbicara melalui proses dengan cara yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
4. "Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa, tetapi saya tidak bisa membantu Anda sendirian. Bisakah kami mendapatkan dukungan? ”
Anda juga dapat mencoba sesuatu seperti, "Sudahkah Anda berpikir untuk berbicara dengan seseorang?"
Melukai diri sendiri adlh mslh kompleks yg srng kali disertai dgn mslh prilaku & kesehatan mental lainnya sprti penggunaan zat berbahaya & depresi, menurut NAMI. Menghentikan prilaku & mempelajari mekanisme kopling baru biasanya membutuhkan bantuan seorg profesional
jadi prioritas Anda adalah membimbing teman Anda ke dokter.
“Setelah Anda mendengarkan dan menawarkan dukungan dan kepedulian, cara terbaik untuk membantu adalah membawa teman Anda ke profesional yang bertanggung jawab,” kata Dr. Cantor.
Melakukan hal ini juga dapat membantu menetapkan batasan antara Anda dan teman Anda, yang dapat menjadi penting jika Anda merasa kewalahan, kata Zendegui.
Katakanlah teman Anda tampaknya kebal terhadap terapi. Coba sebutkan orang-orang dalam hidup Anda atau kehidupan teman Anda yang telah menjalani terapi (selama orang-orang itu terbuka tentang hal itu sehingga Anda tidak melanggar privasi mereka).
Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Saya tahu terapi sangat membantu untuk si anu ketika mereka mengalami kesulitan,” kata Zendegui.
Karena gagasan terapi tak terbatas dapat mengintimidasi, Anda juga dapat mencoba apa yang Zendegui sebut sebagai teknik "kaki di pintu"
dan mengusulkan bahwa teman Anda hanya memanggil seseorang untuk melihat apa yang dapat mereka tawarkan atau mencoba konsultasi awal. Mereka tidak perlu berkomitmen seumur hidup, hanya untuk langkah pertama itu.
Jika teman Anda nampak takut pada prospek menemukan terapis terjangkau yang dapat mereka percayai, Anda dapat membantu mereka dengan tips ini. Jangan abaikan kapasitas mental dan emosional Anda sendiri dalam proses itu.
5. "Tidak masalah jika Anda tidak ingin membicarakannya sekarang. Saya di sini kapan saja. "
Teman Anda mungkin tidak siap untuk memulai percakapan yang panjang atau setuju utk mendapatkan bantuan. Hormati itu, kata Zendegui, dan berikan undangan terbuka untuk berbicara kapan sj.
Anda selalu dapat dengan lembut memunculkannya kembali nanti. Mungkin bth berminggu-minggu/berbln-bln & bbrp kali percobaan, kt Zendegui. Mngkn jg tmn Anda tdk akan prnh mau terbuka utk Anda ttg hal ini. Meskipun itu mngkn mmbuat frustrasi & menjengkelkan, Anda tdk bs memaksanya
Dalam kasus Meghan, ia menghargai tawaran berdiri tmnnya utk mengunjungi kembali subjek di kemudian hari. "Aku sbnrnya tdk berpikir kt prnh bnr-bnr membicarakannya lagi," katanya. "Tapi itu melegakan memberi tau seseorang & mungkin baik bgi saya utk hrs mengatakannya dgn keras."
Satu-satunya pengecualian terhadap saran untuk membiarkan teman Anda adalah jika Anda berpikir melukai diri sendiri adalah tanda bahwa mereka ingin mengakhiri hidup mereka. Sementara melukai diri sendiri biasanya bukan upaya bunuh diri,
kebiasaan itu meningkatkan risiko seseorang untuk mencoba bunuh diri jika mereka tidak mendapatkan bantuan, menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional A.S.
Berikut adalah beberapa hal yang tidak perlu dikatakan:

1. "Bisakah saya melihat?"
Hindari voyeurisme, kata Freeman. Meskipun Anda mungkin penasaran mendengar detailnya, mereka tidak relevan dalam meminta bantuan teman Anda.
Anda juga berisiko bereaksi negatif terhadap apa yang ditunjukkan teman Anda kepada Anda, yang bisa membuat stigma. Meghan memiliki pengalaman ini dengan seorang teman yang berbeda yang meminta
untuk melihat luka-lukanya setelah mengetahui apa yang sedang terjadi tetapi kemudian tampak kesal ketika dia menurut. "Saya tidak menyalahkannya atas reaksinya, tetapi itu pasti sedikit menyakiti perasaan saya," kata Meghan. "Kamu sudah sangat malu dan menghakimi dirimu sendiri.
2. "Hal-hal tidak seburuk itu."
Jangan mencoba meyakinkan teman Anda bahwa perasaan mereka tidak dibenarkan atau bahwa perilaku mereka tidak "rasional." Kaca setengah penuh tidak akan bekerja di sini.
Teman Anda mungkin sangat kesakitan, dan hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah membatalkan itu, kata Zendegui. "Itu benar-benar dapat meminimalkan pengalaman mereka dan membuat mereka merasa lebih buruk," ia menjelaskan, "dan bahkan merusak hubungan Anda dengan mereka."
3. "Jika Anda tidak berhenti, saya tidak bisa menjadi teman Anda lagi."
Jangan berikan ultimatum apa pun pada teman Anda, kata Zendegui. Berhenti menyakiti diri sendiri membutuhkan lebih dari sekadar kemauan, NAMI menjelaskan.
Ada peluang yang layak bahwa mengeluarkan ultimatum akan benar-benar memperburuk keadaan.
Prospek kehilangan persahabatan Anda (atau konsekuensi lainnya) hanya dapat membuat teman Anda merasa lebih terisolasi, terjebak, disalahpahami, dan tidak berdaya.
Terlebih lagi, ancaman kehilangan satu-satunya mekanisme koping yang saat ini dimiliki teman Anda — sama tidak sehatnya — berpotensi menempatkan mereka pada posisi kesehatan mental yang lebih berbahaya.
Ingat, ada batasan seberapa banyak yang dapat Anda lakukan.
Apa pun yg terjadi, tmn Anda mngkin menolak atau menolak apa yg Anda katakan, kata Dr. Cantor. Anda mungkin mrasa gagal/situasinya tidak ada harapan, tetapi itu tidak berarti bahwa kata-kata Anda tdk berpengaruh. Perubahan ini seringkali bersifat kumulatif dan membutuhkan waktu.
“[Mereka] mungkin tidak segera mengubah perilaku [mereka], tetapi Anda telah menanam bijinya,” kata Dr. Cantor.

Meghan, misalnya, terus melukai dirinya sendiri selama setidaknya enam bulan setelah temannya pertama kali membawanya, katanya.
Dia akhirnya berhenti dengan bantuan ibunya dan seorang terapis. Tetapi temannya berbicara kepadanya “seperti bayi, langkah bayi berhenti,” jelasnya.
Masuk akal untuk gugup melakukan percakapan ini. Coba latih apa yang akan Anda katakan sebelumnya, kata Zendegui.
Sebaiknya Anda juga siap menggunakan komunikasi nonverbal yang mendukung. Dia menambahkan: "Anda bisa siap dengan kontak mata dan mencerminkan beberapa bahasa tubuh mereka — ekspresi mereka, sikap mereka - untuk bertemu dengan mereka di tempat mereka berada."
Tambahan!! Sekarang udah ada tempat curhat baru dan anonim @curhat_anonim silahkan di follow
Part 1 ada disini : https://twitter.com/heyitsmahen/status/1167060829021171713?s=21 https://twitter.com/heyitsmahen/status/1167060829021171713
Tambahan dari yang pernah merasakan
@Aliciaadella__

https://twitter.com/aliciaadella__/status/1199644168915546112?s=21 https://twitter.com/aliciaadella__/status/1199644168915546112
You can follow @heyitsmahen.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: