Apa yang terjadi di BTS Universe?

Garis-garis besar kejadian dalam Highlight Reels dan HYYH The Notes sesuai urutan kejadian; a thread

@BTS_twt
Sebelumnya, temen-temen bisa mampir ke sini kalau mau lengkapnya isi hyyh the Notes di tiap album:

LY: HER
LY: TEAR
LY: ANSWER

Tapi di sini aku hanya jelasin garis besarnya saja secara sesuai urutan
Hoseok, 23 Juli 2010

Ia sedang ada di dalam kelas matematika, diminta gurunya untuk menghitung buah yg ada di buku. Tp ia hanya mampu menghitung sampai 9. Tak mampu menghitung sampai 10 krn rasa trauma saat dulu diminta ibunya utk menghitung sampai 10, kemudian ia ditinggalkan.
Hoseok diminta untuk melanjutkan sampai 10, tapi suaranya tak bisa keluar. Takut, kalau ia menyebutkan angka 10, ibu nya akan benar-benar pergi dan tak kembali.

Tepat saat hitungan ke 10, hoseok jatuh tak sadarkan diri.
Taehyung, 29 Desember 2010

Taehyung baru saja pulang sekolah ketika ia melihat ayahnya lalu ia berlari ke dalam pelukannya. Tapi ia tak ingat apa yang terjadi berikutnya, tak tau apa yang disadari pertama kali: bau alkohol, sumpah serapah, atau justru tamparan dari ayahnya.
Ia dipukul dan ditampar berkali-kali, disumpah serapahi terus menerus. Taehyung takut, tapi terlalu takut untuk menangis.

Kemudian ia pukulkan kepalanya ke dinding keras sekali, detik berikutnya segalanya menjadi gelap dan yang ia dengar hanya napas berat ayahnya.
YAAMPUN LUPA TULIS TRIGGER WARNING

Tw// suicide, violence

Kalau tidak sanggup mohon jangan dilanjutkan
Jimin, 6 April 2011

Hari itu hari piknik sekolahnya di arboretum. Semua orang ditemani orang tua nya, tapi ia sendirian, karena orang tuanya sibuk. Tadinya Jimin sedikit sedih, tapi ketika gambarnya dipuji, dan ibu temannya bilang bahwa ia bisa diandalkan, dia merasa lebih baik.
Jimin diminta utk menunggu gurunya di gerbang arboretum, tp jimin tak mau krn ia merasa percaya bisa sendiri.

Tiba tiba hujan deras, semua org sudah pulang. Jimin berlari dengan tas menutupi kepalanya. Di belakang arboretum, ia melihat pagar terbuka dan ada bangunan di sana..
Yoongi, 19 September 2016

Rumahnya dilalap api. Pemadam kebakaran tak ada akses utk masuk. Yoongi mati rasa. Lalu ia ingat: ibunya ada di dalam. Semua org bertanya apa msh ada org di dlm. Yoongi, entah knp, menjawab "tak ada". Kata-kata yg rasanya tak berasal dr dirinya sendiri.
Seokjin, 2 Maret 2019

Sudah 10 tahun Seokjin kembali dr Amerika, tp baru kemarin ia masuk sekolah. Ayahnya dtg menemui kepala sekolah langsung untuk memintanya menjaga Seokjin. Ayahnya menekan pundak Seokjin keras sekali seakan-akan bilang "aku tak mau tau, kau harus baik-baik".
Jungkook, 28 Mei 2019

Jungkook dan 6 yang lain sedang ada di ruang rahasia mereka, tiba-tiba Jungkook bertanya, "hyung, apa mimpi kalian?" karena ia ditugaskan untuk menulis tentang mimpi.

Semuanya menoleh.
Seokjin hanya bilang, ia tak punya mimpi. Kalau pun ada harapan, ia hanya ingin menjadi orang yang baik. Tapi kemudian ia merasa malu.

Yoongi bilang, tak apa tak punya mimpi. Ia pun begitu, ia akan menjadi apa pun saja.
Taehyung berdiri di kursi, sambil bergaya dengan tangannya ke arah langit, bilang bahwa ia ingin menjadi pahlawan, menyelamatkan dunia dari orang-orang jahat.

Hoseok, sambil tersenyum, bilang bahwa ia ingin bertemu ibunya, dan bahagia. Merasa bahagia adalah mimpinya.
Jimin bilang dulu saat ia dirawat ia ingin menjadi presiden, tapi sekarang dia sudah tak tahu lagi apa yang dia inginkan.
Semua org menatap Namjoon krn hanya ia yg belum menjawab. Merasa terbebani, ia pun bilang, "aku ingin mengatakan hal yg bagus tapi aku pun tak benar-benar mempunyai mimpi. Aku hanya berharap kerja paruh waktu ku membayar lebih."

Jungkook mengangguk dan menatap kosong kertasnya.
Yoongi, 12 Juni 2019

Hari panas. Namjoon mengajak mereka semua ke laut. Para dongsaeng bahagia, tp perasaan Yoongi campur aduk.

"Kalian punya uang?" tanya nya.

Joon meminta mereka mengeluarkan semua uang yg mereka punya. Hanya ada beberapa uang kertas dan koin.
Taehyung bilang mereka semua bisa jalan kaki.

Namjoon meminta mereka berpikir tapi semuanya sibuk tertawa, bercanda dan berbicara tanpa arti. Yoongi sedang tak ingin menjawab, jadi ia berjalan lambat di belakang. Yoongi berjalan menunduk sampai ia tak sengaja menabrak seseorang.
Jimin. Ia berdiri tegak di sana. Menatap tulisan "Arboretum, 2,2KM" dengan ekspresi tegang dan menyeramkan.

"Kau tak apa?" Jimin tak mendengar. Jimin berkeringat dan terlihat seperti akan tumbang. Yoongi merasa aneh dan memanggilnya berkali-kali. Perasaannya tak enak.
Semua orang masih melanjutkan diskusi, tak menyadari tingkah laku aneh Jimin. Jimin kemudian mulai bergerak lagi ketika semuanya mulai berbelok ke arah stasiun. Jimin berjalan menunduk, tampak seperti anak kecil.
Seokjin, 25 Juni 2019

Di jendela kelas tempat persembunyian mereka, ada pot bunga. Di bawah pot bunga nya tertulis: 'Pot bunga Hoseok'. Seokjin tersenyum. Tentu saja, dari semua dongsaeng, pastilah hanya Hoseok yang akan meletakkan pot bunga di sini.
Setelah dilihat-lihat lagi, kelas ini dipenuhi oleh grafiti. Dinding, atap, jendela. Segala cerita tertulis di sana. Kelas ini mungkin merupakan tempat persembunyian dari awal. Seokjin berpikir mungkin ada nama ayahnya di sana karena ayahnya pun dulu bersekolah di sini.
Akhirnya, ia menemukan nama ayahnya, di sekitar bagian tengah di dinding sebelah kiri, ada di antara nama yang lain.

Di bawahnya ada kalimat: 'segalanya dimulai dari sini...'
Sebelum lanjut maaf ada yang kelewat.

Pada tanggal 12 Juni 2013, sebuah bunga Smeraldo yang didasari oleh legenda, ditemukan.

12 Juni 2013 adalah tanggal di mana album debut BTS 2COOL4SKOOL dirilis.

(ps. Dalam kenyataan bunga Smeraldo tidaklah ada)
Kemudian ditemukan sebuah blog penjual bunga yang menyatakan bahwa ia sedang menyiapkan sebuah toko bunga bernama Bunga Smeraldo.

Salah satu nama file di blog tersebut adalah BTS_Smeraldo
Ditemukan akun instagramnya. Foto kedua merupakan makna dari bunga Smeraldo (yang diduga merupakan tulisan tangan Jin)

전하지 못한 진심 (Jeonhaji Botan Jinsim) = The Truth Untold
Di source blog tsb tertulis 석진꽃 atau Bunga Seokjin

Blog tsb mempunyai alamat web 'Ama Te Stesso' yang artinya adalah 'Love Yourself'
Dalam blog ditulis bahwa toko bunga yang khusus menjual bunga Smeraldo ini akan buka pada bulan September.
12 September 2017

Pada hari itu The Smeraldo Academy mengumumkan bahwa itu adalah ulang tahun ke4 mereka. Pada tanggal 12Sept2013, blog tsb resmi didirikan.

12 Sept adalah ulang tahun member resmi pertama milik BTS; Kim Namjoon.
Maaf tanggalnya loncat, sekarang balik lagi ke tahun 2019.
Jimin, 30 Agustus 2019

Hoseok sedang menelepon, jadi Jimin bermain sendiri dengan bayangannya di lantai. Hoseok sesekali melihat Jimin dan tersenyum, "Park Jimin, kau sungguh sudah tumbuh besar..."
Butuh 2 jam jika ingin berjalan kaki dari sekolah menuju rumah Jimin, kurang dari 30 menit kalau pakai bus, dan bahkan 20 menit kalau lewat jalan utama. Tapi Hoseok selalu memilih gang berliku, bukit-bukit rendah, dan menaiki jembatan pejalan kaki.
Jimin sebenarnya baru saja pindah sekolah setelah keluar dari rumah sakit, makanya ia tak masalah sekolahnya jauh dan tak ada orang yang dikenal, toh tak ada yang tau kapan dia akan masuk runah sakit lagi.
Tp tak lama setelah Jimin masuk, Hoseok mendekatinya dan berjalan bersamanya selama dua jam. Tak lama sampai akhirnya dia tau bahwa ternyata rumah mereka sungguh berlainan arah. Jimin tak bisa bertanya kenapa. Ia berharap dua jam berjalan bersama bisa berlangsung lebih lama lagi.
Hoseok masih menelepon. Jimin menendang bayangannya dan berlari. Hoseok mengakhiri telepon dan mengejarnya.

Tiba-tiba, Jimin merasa takut. Ada berapa hari lagi kah yang tersisa?
[Masuk ke tahun 2020]
Taehyung, 20 Maret 2020

Taehyung sedang berseluncur di koridor ketika ia melihat Namjoon berdiri di depan kelas rahasia mereka. Ia berpikir ingin mengagetkannya, ketika ia mendengar ada suara kepala sekolah sedang berbicara dengan Seokjin di dalam kelas mereka. Tapi kenapa?
Lalu ia dengar nama nya dan nama Yoongi disebut. Namjoon menarik napas dalam-dalam seakan-akan terkejut.

Seokjin membuka pintu. Namjoon langsung mengangkat tangannya dan bilang "tak apa-apa... Pasti ada alasan kenapa hyung melakukannya" lalu menariknya masuk ke kelas.
Taehyung tak bisa mempercayainya.

Seokjin baru saja menceritakan kepada kepala sekolah tentang semua yang Taehyung dan Yoongi lakukan beberapa hari ini. Tentang mereka yang bolos, melompati pagar, bahkan berkelahi dengan beberapa anak.

Tapi Namjoon bilang tak apa-apa.
Taehyung dikagetkan oleh Hoseok dan Jimin dari belakang, yang kemudian menariknya masuk ke dalam kelas. Ketika mereka masuk, Seokjin langsung pamit ingin mengerjakan sesuatu, Namjoon langsung mencoba tersenyum ke arah kami sembari Seokjin pergi.
Saat itu, Taehyung berpikir...
Namjoon tau lebih banyak darinya,
lebih pintar darinya,
dan juga jauh lebih dewasa darinya.
Pasti ada alasan kenapa ia bertingkah seperti itu.

Taehyung pun meletakkan senyum petak di wajahnya, senyum yang orang bilang seperti orang idiot.
Namjoon, 15 Mei 2020

Namjoon berjalan tanpa arah ke kelas-kelas dan merapikan kursi. Ini adalah hari terakhirnya di sekolah. Ia akan pindah. Mungkin ia tak akan bisa balik ke sini dan bertemu para hyung dan dongsaeng lagi.
Namjoon mencoret-coret kertas asal-asalan.

"Kau harus bertahan hidup"

Ia menulis cerita yang berantakan. Tentang kemiskinannya, orang tua nya, adik-adiknya, segala tindakannya.
Namjoon meremuk kertas itu dan ingin pergi, tapi kemudian ia malah ke jendela berdebu dan menuliskan tiga kata: "you must survive"

Tak akan bisa diucapkannya selamat tinggal, tak ada kata yang akan cukup.

Sampai jumpa lagi.
Bukan janji, tapi harapan.
Jungkook, 25 Juni 2020

Jungkook menekan tuts piano, tp suaranya tak mirip dengan yg Yoongi ciptakan. Sudah 10 hari sejak Yoongi masuk sekolah terakhir kali. Katanya Yoongi dikeluarkan dari sekolah hari ini. Tapi Jungkook tak ingin bertanya kepada Namjoon atau pun Hoseok. Takut.
Hari itu, dua minggu lalu, ketika Jungkook dan Yoongi ada di kelas persembunyian, Jungkook sedang memejamkan mata menikmati suara piano yang dimainkan Yoongi. Lalu tiba-tiba pintu ruang rahasia itu didobrak oleh guru.

Jungkook ditampar hingga terhuyung ke belakang dan terjatuh.
Jungkook membungkuk berusaha melindungi tubuhnya dari pukulan. Tapi tiba-tiba Yoongi berdiri mendorong guru tsb dan melindunginya. Jungkook bisa melihat wajah kaget luar biasa guru lewat bahu Yoongi.
Jungkook berpikir...
Apakah Yoongi benar-benar dikeluarkan?
Apakah ia benar tak akan balik lagi?
Jika Jungkook tak ada waktu itu, apakah Yoongi akan melawan guru?
Jika Jungkook tak ada waktu itu....
Apakah Yoongi masih akan bermain piano di sini?
Sudah jam segini lanjut besok lagi yaaa~ makasih yang terus pantengin! Maaf yang timeline nya dispam gaje gini😅💜
Yoongi, 26 Juni 2020

Yoongi menjatuhkan seluruh isi tasnya dan sebuah tuts piano yg terbakar jatuh. Tuts piano itu didpt dr piano ibunya saat ia balik lg ke rumahnya yg hangus setelah pemakaman sang ibu. Ia mengambilnya, berpikir seberapa sering jari ibunya menyentuh benda itu.
Sudah 4 tahun sejak hari itu. Rumahnya kini hening. Sangat hening sampai hampir gila rasanya. Ayahnya akan tidur jam 10 dan begitulah hari berakhir. Dengan ketegangan yang hanya diakhiri oleh tidur. Sulit rasanya bagi Yoongi untuk menahan segala keheningan ini.
Tapi dari semuanya, yang paling tak mampu ia tahan adalah, dengan segala hal ini, dia tetap saja harus tinggal di rumah ini. Menerima uang saku dari ayah, makan dengannya, menerima dampratannya.
Walau ia sering melawan dan membuat masalah, tapi ia tak mampu meninggalkan ayahnya, meninggalkan rumah ini, dan pada akhirnya menjadi sendiri. Menjadi bebas, bukan hanya lewat kata-kata, tapi juga tindakan.
Yoongi lalu mengambil tuts hangus itu, membuka jendela membiarkan angin malam yang mengepul bersama segala hal yang terjadi menampar wajahnya. Ia tau ia dikeluarkan dari sekolah hari ini. Ia pikir mungkin ia pun akan segera dikeluarkan dari rumah ini.
Ia lempar tuts hangus itu keluar jendela. Tak peduli bagaimanapun ia memikirkannya, ia tak akan pernah tau suara apa yang tuts itu akan ciptakan. Seberapa banyak waktu pun berlalu, tuts itu tak kan pernah membuat suara apa pun lagi.

Ia, tak akan pernah bermain piano lagi.
Seokjin, 17 Juli 2020

Itu adalah awal liburan musim panas. Semua anak bermunculan di lapangan sekolah, bermain, berlari, dan bercanda. Di tengah itu semua, ia menundukkan kepala berjalan cepat. Ia ingin pergi dari sekolah ini secepatnya.
"Hyung!" tiba-tiba Hoseok dan Jimin melompat di depan Seokjin. Senyum cerah dan tulus mereka ada seperti biasa. Hoseok bertanya kenapa Seokjin harus pulang cepat saat hari libur. Seokjin tak begitu memberikan tanggapan berarti.
Yg terjadi hari itu adalah kecelakaan. Itu semua tidak direncanakan. Ia sungguh tak tahu bahwa hari itu Yoongi dan Jungkook akan ada di tempat persembunyian. Kepala Sekolah menuduhnya melindungi mereka. Ia bilang ia akan melaporkannya kepada ayah. Ia harus mengatakan sesuatu.
Seokjin menceritakan tentang tempat rahasia itu karena ia pikir ruangan itu akan kosong. Tapi ternyata... Yoongi sampai dikeluarkan. Tak ada yang tahu bahwa ia adalah bagian besar dari kejadian itu.
"Habiskan hari liburmu dengan baik, Hyung! Aku akan meneleponmu."

Ia tak tau bagaimana Hoseok mengartikan sikap tak acuhnya, tapi Hoseok perlahan melepaskan tangannya, kemudian mengucapkan selamat tinggal dengan lebih ceria lagi.
Saat ia sampai di gerbang sekolah, ia mengingat hari pertamanya di sekolah ini.

Mereka bertujuh telat, dan dihukum bersama. Mereka semua tertawa bersama, bahagia bersama.

Ia yang telah menghancurkan semua itu.
Hoseok, 15 September 2020

Ibunya Jimin berjalan melewati ruang emergency, dan mencari nama Jimin di headborad. Hoseok merasa harus menceritakan dgn cepat bagaimana Jimin terkena serangan jantung di halte bus, maka ia dgn ragu mendekatinya. Barulah ibunya menyadari keberadaannya.
Ibu Jimin memandangi Hoseok beberapa saat seakan-akan mencoba menemukan sesuatu. Hoseok jadi bingung harus bagaimana, jadi ia perlahan mundur lagi. Ibu Jimin hanya mengucapkan terima kasih kemudian kembali membelakanginya lagi.
Ketika dokter memindahkan tempat tidur Jimin, Hoseok mengikutinya. Ibu Jimin memegang bahunya dan mengatakan terima kasih sekali lagi. Atau lebih tepatnya, menyentuh sedikit bahunya kemudian dilepaskan.
Tiba-tiba, Hoseok bisa melihat garis tak tampak terbentang antara ia dan Ibu Jimin. Sebuah garis yang jelas dan kokoh, dingin dan juga kaku. Sebuah garis yg tak dapat ia lewati.

Hoseok sudah tinggal di panti asuhan selama 10 tahun. Ia bisa melihat itu semua hanya dengan matanya.
Untuk beberapa saat, Hoseok kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Tapi Ibu Jimin hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Ia perempuan yang mungil dan rupawan, namun bayangannya besar dan dingin.

Sejak hari itu, Jimin tak pernah datang ke sekolah lagi.
Jimin, 28 September 2020

Jimin berhenti menghitung sudah berapa lama ia ada di rumah sakit. Katanya itu yang orang lakukan kalau mereka ingin pergi atau pun punya harapan untuk pergi. Dia pikir mungkin dia sudah sebulan di rumah sakit.
Tapi hari ini adalah hari yang spesial. Ia tak ingin menulis di diary, karena ia tak punya dan khawatir ada yang membacanya.

Hari ini, untuk pertama kalinya ia berbohong. Ia menatap mata Dokter dan berlagak seakan-akan ia resah dan gundah.

Ia bilang,
"Aku tak ingat apa pun."
Jungkook, 30 September 2020

Jungkook dihukum habis-habisan. Ia ditanya apakah ia masih sering ke ruang rahasia itu lagi atau tidak. Ia tak menjawab, lalu kepalanya dipukul dengan tumpukan kertas absensi.
Sejak hari ia menemukan ruang itu setelah mengikuti para hyung, tak sehari pun Jungkook tidak ke sana. Bahkan para hyung pun tak tahu ini.

Ada saat-saat di mana mereka tak datang krn ada kegiatan lain atau pun kerja paruh waktu. Yoongi dan Seokjin tak akan muncul di akhir pekan.
Tapi tidak dengannya. Ia ke sana setiap hari.

Ada hari di mana tak ada satu pun dari mereka datang. Tapi tak mengapa. Fakta bahwa tempat ini ada artinya jika tidak hari ini, berarti besok; jika tidak besok, berarti lusa; para hyung pasti akan datang....

Jadi tak mengapa.
"Karena kalian bermain bersama, yang kau pelajari hanya hal-hal yang buruk."

Ia dipukul sekali lagi.
Ia ingat bagaimana Yoongi dipukul. Dia menggertakkan giginya dan menahannya.

Jungkook tak ingin bohong dan bilang bahwa ia tak ke sana lagi.
Jungkook pun berdiri di depan kelas itu sekali lagi.

Rasanya, kalau ia buka pintu itu, para hyung nya akan ada di sana. Mereka akan bermain game, menatapku dan bertanya kenapa aku telat sekali.
Seokjin dan Namjoon mungkin sedang membaca...
Taehyung sedang bermain game...
Yoongi bermain piano...
Hoseok dan Jimin sedang menari...

Mungkin begitu.
Ia pun membuka pintunya.
Tapi ketika ia membuka pintunya, hanya ada Hoseok di sana, membereskan barang-barang milik mereka yang masih tersisa di kelas itu.

Jungkook menggenggam gagang pintu erat, hanya berdiri di sana. Hoseok datang ke arahnya dan mengalungkan lengannya di bahu nya, membawanya keluar.
Di belakang mereka, pintu kelas tertutup.

Barulah ia sadar...
Hari-hari bersama para hyungnya, hari-hari mereka bersama...
Hari-hari itu telah pergi.

Dan ia tak akan pernah kembali lagi.
Break duluuu mau ngecas wkwk balik lagi jam 7-an yaaa!
Ternyata menuju jam 7 itu butuh waktu dua hari wkwkw maaf threadnya sempat dipause cukup lama😔
[Masuk ke tahun 2021]
Hoseok, 25 Februari 2021

Hoseok menari tanpa melepaskan pandangannya di cermin. Dirinya yg ada di sana membumbung tinggi, lepas dari segala penghakiman yg ada di dunia. Tak ada yg penting baginya selain meletakkan seluruh hatinya di tubuhnya dan menggerakkannya bersama musik.
Ia pertama kali menari di usia 12, saat ada acara unjuk bakat di lapangan. Ia masih ingat sorakan dan tepuk tangan, serta perasaan menjadi dirinya sendiri untuk pertama kali. Kemudian ia sadar bahwa rasa senang itu bukan dari tepuk tangan, tapi dari sesuatu di dalam dirinya.
Dirinya yg ada di luar cermin cemas akan banyak hal. Ia tersenyum bahkan ketika ia membencinya. Ia jg memakan obat tp tetap saja pingsan di mana pun.

Maka ia terus memandangi dirinya di cermin. Saat di mana ia akhirnya percaya bahwa ia bisa bahagia. Ia terus memandangi saat itu.
Namjoon, 17 Desember 2021

Namjoon sedang menunggu bus di halte. Bus hanya datang dua kali di kota itu. Ketika bus pertama datang, ia masuk tanpa melihat ke belakang.
Ia berpikir,
Saat ketika seseorang putus asa krn sesuatu..
Saat seseorang hampir tidak mampu menggengam sesuatu di telapak tangannya..
Saat yang ingin kau lakukan hanyalah melarikan diri..
Ia tak ingin berbalik lagi. Seandainya ia berbalik, semua usahanya hanya akan menjadi buih.
Ada rasa curiga, rasa dendam, dan rasa takut.

Dan cara satu-satunya agar bisa melarikan diri dari semua itu adalah dengan menang. Ia harus menang.
Bukannya ia percaya diri. Malah ia hampir memutuskan untuk lari saja dari semuanya.

Wajah lelah ibunya...
Adiknya yang bermasalah...
Ayahnya yang sakit...
Dan situasi keluarganya yang semakin hari semakin sulit...
Ia ingin lari,

dari keluarganya yang terus membuatnya berkorban,
dan dari dirinya sendiri; seseorang yang terus berpura-pura tak tahu apa-apa dan berusaha keras untuk terbiasa dengan ini semua.

Dan yang paling penting, dari kemiskinan.
Semua orang berpikir bahwa kemiskinan bukanlah dosa. Tapi benarkah?

Kemiskinan menggerogoti banyak hal.
Hal yang berharga jadi tak ada maknanya, hal-hal yang tak bisa kau relakan jadi harus kau relakan.

Kau jadi curiga, takut, dan akhirnya berhenti.
Busnya hampir tiba di tempat pemberhentian yang ia sudah kenal.

Dulu saat ia meninggalkan tempat itu, ia tak mengucapkan salam perpisahan apa pun. Dan sekarang tanpa tanda dan pemberitahuan apa pun, ia kembali lagi ke tempat itu.
Ia mengingat lagi wajah teman-temannya di dalam pikirannya.
Ia telah putus komunikasi dengan mereka semua.

Ia bertanya dalam kepalanya, apa yang mereka lakukan?
Apa mereka akan bahagia jika melihatnya?
Apa mereka bisa bersama dan tertawa lagi seperti dulu?
Jendela bus penuh embun tebal yang membuatnya sulit melihat pemandangan di luar. Kemudian, ia menggerakkan jarinya menulis sesuatu di atas embun...

'Aku harus bertahan'
[Masuk ke tahun 2022]
Hoseok, 2 Maret 2022

Setelah meninggalkan panti asuhan, Hoseok menjadi mandiri dan mulai bekerja paruh waktu di sebuah restoran di mana ia harus menghadapi orang-orang; selalu tersenyum dan ceria. Ia menyukainya. Ia suka bersama orang-orang.
Sejujurnya, tak ada satu pun hal di dunia ini yang mampu membuatnya tersenyum atau pun memiliki hari yang indah. Jelas rasanya kalau ia lebih sering bertemu dengan orang jahat daripada yang baik.

Mungkin itu alasan kenapa ia menyukai pekerjaan itu.
Ketika ia memaksa dirinya untuk tersenyum dan berbicara keras, terkadang itu membuatnya salah berpikir, ia jd berpikir bahwa ia sangat bahagia, padahal tidak.

Ketika ia tertawa keras, ia jd merasa lebih bahagia, dan ketika ia bersikap ramah ia merasa menjadi lebih menyenangkan.
Ada hari di mana rasanya segalanya sungguh berat.
Ketika ia harus membereskan restoran dan pulang ke rumah, berat sekali rasanya bahkan hanya untuk mengambil satu langkah kaki sekali pun.
Dan ada juga hari di mana pelanggan sangat kasar.
Tapi dulu ketika masih bersama teman-temannya, rasanya segalanya lebih mudah dari sekarang.
Terkadang melihat para pelanggan membuatnya berpikir tentang teman-temannya.
Seokjin yg pergi tanpa mengatakan apa pun...
Namjoon yg tiba-tiba menghilang...
Yoongi yg tak ada komunikasi setelah ia dikeluarkan...
Taehyung yg entah ke mana akan kabur dan membuat masalah...
Dan Jimin yg terakhir kali ia lihat di ruang ugd dan tak pernah kembali ke sekolah.
Ia melihat Jungkook yang pulang ke rumah lewat depan tempat kerjanya tapi Jungkook tak pernah masuk ke dalam menghampirinya.

Ia pikir,
"Apakah waktu kami telah berakhir?"

Ia pun kembali memasang senyum cerah dan menyambut seorang pelanggan dengan suara yang keras dan ceria.
Taehyung, 29 Maret 2022

Taehyung dihajar dan dipukuli oleh pemilik dari pom bensin karena membuat grafiti di dinding pom bensin tersebut. Pemilik itu pergi setelah meludah ke lantai. Ia masih tergeletak tak bergerak.
Ia memulai grafiti baru-baru ini. Ia memungut kaleng semprot yang orang lain tinggalkan dan menyemprotkannya di dinding. Ia menyemprot dengan seluruh hatinya sampai ia lupa waktu.
Ia menghentikan tangannya setelah semua isi kaleng itu sudah habis. Ia buang kalengnya dan mundur beberapa langkah. Napasnya tersendat seakan-akan baru saja berlari secepat mungkin.

Ia tak tahu apa makna warna-warna di dinding ini.
Ia tak tahu apa yang ia lakukan dan mengapa.
Tapi satu yang ia tahu: perasaannya.
Ia mengekspresikan perasaannya di dinding.

Awalnya terlihat jelek, kotor, bodoh, tak berguna, menyedihkan, dan ia membencinya.
Ia hapus cat yang belum kering di dinding dengan tangannya.
Ia ingin menghapus segalanya.
Tapi bukannya menghilang, warna-warna itu justru membentuk gambar baru.

Ia bersender di dinding.

Masalahnya bukanlah suka atau tidak.
Bukan juga apakah itu indah atau tidak.
Tapi semua warna itu adalah diriku.
Ia mencoba berdiri dan malah terbatuk. Darah berserakan di tangannya seakan-akan mulutnya meledak.

Lalu ia lihat seseorang memungut kaleng semprot. Ia lihat dari tangannya ke wajahnya.

Namjoon hyung.
Taehyung pikir ia sedang berhalusinasi.

Namjoon mengulurkan tangannya, tapi Taehyung hanya memandangnya. Namjoon langsung menarik tangan Taehyung. Tangan Namjoon yang hangat...
Yoongi, 7 April 2022

Yoongi berhenti berjalan karena suara piano yg sembarangan. Di sebuah bangunan kosong di tengah malam, hanya ada suara percikan api di kaleng drum. Ia tahu itu lagu yg biasa ia mainkan. Panas api semakin kuat suara piano serta rasa mabuknya pun memudar.
Ada suara klakson yg tiba-tiba, ia membuka matanya menghindari mobil yg lewat. Di antara lampu, angin dr mobil yg lewat, dan rasa mabuknya, ia terkejut tak berdaya. Pengemudi itu memaki. Ia hampir memaki balik saat ia sadar ia tak lg mendengar suara piano.
Kenapa suaranya berhenti? Apa ada seseorang yg memainkannya?

Ia menatap kosong gelora api di dlm drum untuk beberapa saat. Lalu terdengar suara seseorang memukul tuts piano dgn tinju. Dlm sesaat, darahnya mengalir cpt, napasnya kasar. Suaranya sama dgn mimpi buruk masa kecilnya.
Saat berikutnya tubuhnya berputar dgn keinginannya sendiri, berlari ke arah toko musik. Entah knp rasanya itu sudah terjadi berkali-kali. Seperti ia melupakan sesuatu yg penting.

Seseorang duduk di dpn piano di toko musik yg jendelanya pecah. Sudah lama, tp aku msh mengenalnya.
Seseorang itu menangis, Yoongi mengepalkan tinjunya.

Ia tak ingin terlibat di hidup orang lain.
Tak ingin menghibur kesepian seseorang.
Tak ingin menjadi seseorang yang berarti bagi orang lain.
Ia tak punya rasa percaya diri bahwa ia bisa melindungi orang tersebut.
Tak punya rasa percaya diri untuk bersamanya sampai akhir.

Ia tak ingin menyakitinya.

Ia tak ingin tersakiti.
Pelan-pelan ia menggerakkan langkahnya. Ia ingin berputar dan pergi. Tapi entah kenapa ia malah mendekat. Ia menunjukkan nada yang salah. Orang itu mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya.

"Hyung.....?"

Itu pertama kalinya ia bertemu Jungkook setelah ia keluar dari sekolah.
Lanjut besok ya soalnya timeline yang berikutnya agak bingungin aku ngantuk nyusunnya wkwk terus juga sengaja diperlambat biar tau dulu yang dipost smeraldo_books apa, siapa tau jadi lebih jelas lagi arti semuanya. Goodnight! Thankyou yang udah pantengin💜
Okay jadi kita sekarang ke tanggal 11 April 2022 tapi banyak banget yang terjadi di tanggal ini, dan tbh aku gatau pasti urutan yang terjadi di hari ini gimana so forgive me kalau terkesan tidak berurutan
Seokjin, 11 April 2022

Seokjin datang ke laut sendirian. Dari viewfinder ia memandang laut yang besar dan biru. Sinar matahari yang tersebar di air, angin berhembus melalui hutan pinus, semuanya masih sama. Untuk sesaat, kenangan mereka bersama muncul lagi.
Hari itu 2 tahun 10 bulan yang lalu, mereka semua duduk di depan tepat hari ini. Lelah, tangan kosong, tak ada harapan, tapi mereka bersama.
Seokjin membelokkan mobilnya dan mengemudi sepanjang terowongan, melewati rest stop. Ia melihat tempat di sekolah di mana mereka sering pergi bersama, ia membuka jendela mobilnya. Musim semi, udara hangat dan ceri bermekaran di sekitar dinding sekolah.
Seokjin menjalankan mobilnya lagi. Pikirannya ke mana-mana sampai-sampai ia tak sadar bahwa lampu lalu lintas telah berganti. Ia menghentikan mobilnya mendadak. Orang-orang yang menyebrang memandangnya, ia hanya bisa memberi senyum canggung, merasa malu.
Seokjin tau apa yg harus ia lakukan, tp bukan berarti ia tdk takut. Akankah ia bisa mengakhiri kemalangan dan rasa sakit ini? Bukankah kegagalan yg berulang merupakan tanda bahwa ia takkan berhasil?

Haruskah ia menyerah?
Bukankah kebahagiaan mereka hanyalah harapan yg sia-sia?
Terlalu banyak pikirannya yang datang dan pergi. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya dengan pelan.

Ia mengingat wajah Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung, dan Jungkook, sekaligus.
Dengan itu, ia memutar arah dan masuk ke dalam pom bensin.
Ia tak boleh menyerah.

Bahkan jika hanya ada 1% kemungkinan keberhasilan, ia tak boleh menyerah.

Dari jendelanya, ia bisa melihat Namjoon bekerja...
Namjoon, 11 April 2022

Saat Namjoon berbalik badan setelah mengisi bensin ke mobil, ia melihat tumpukan kertas di lempar ke arah wajahnya dan jatuh ke lantai. Ia memandangnya dan spontan memungutnya. Orang-orang yang melemparnya dari dalam mobil tertawa keras.

Ia berhenti.
Namjoon tau ada Seokjin yg memandangnya dari jauh, tapi ia tak berani mengangkat wajahnya.

Bagaimana caranya ia menghadapi orang yg mencemooh dirinya selagi mereka duduk di mobil mahal mereka? Ia harus melawannya.

Jika yang mereka lakukan adalah salah, maka ia harus melawannya.
Ini bukan tentang keberanian,
harga diri,
atau pun kesetaraan.

Ini tentang hal yang sudah seharusnya dilakukan.
Tapi di sinilah dia, bekerja paruh waktu di pom bensin.

Jika pelanggan melempar sampah, maka ia harus memungutnya.
Jika mereka memaki, maka ia harus mendengar,
dan jika mereka melempar uang ke lantai maka ia harus mengambilnya.
Hinaan mereka membuat tubuhnya bergetar. Ia mengepalkan tinjunya sampai-sampai kukunya mengikis kulitnya.

Orang-orang itu pergi setelah kesenangan mereka berakhir.

Ada seseorang memungutkan kertas itu. Ia tak berani mengangkat kepala, tak berani memandangnya, memandang Seokjin.
Seokjin bukanlah orang yang tak tau tentang dirinya yang pengecut, tentang dirinya yang miskin, dan segala situasinya.

Tapi ia tetap tak ingin menunjukkan itu semua secara terbuka.
Seokjin berdiri di depan garis matanya.

Seokjin hanya berdiri di sana, tak mendekatinya, tak juga memulai percakapan.
Jungkook, 11 April 2022

Setidaknya, permohonan Jungkook dikabulkan. Ia sengaja menabrak beberapa preman di jalan dan ia dipukuli sebanyak yang ia mau. Ia tersenyum terus selama dipukuli, membuatnya semakin dihajar, dianggap gila.
Jungkook bersender, menatap ke langit. Sudah malam. Tak ada apa-apa selain langit yang hitam.

Jungkook memaksa tertawa untuk menghentikan air mata yang jatuh.
Saat ia menutup matanya, ia bisa melihat ayah tirinya dan 'setengah kakak' nya bertingkah seakan-akan keberadaannya bukanlah apa-apa. Di dlm kepalanya, ada ibunya yg bingung.

Jungkook berdiri dan debu bertebaran. Ia terbatuk. Sakit. Rasanya seperti perutnya dibelah dgn pisau.
Jungkoom naik ke atap tempat konstruksi, berjalan di susuran tangga nya.

Ketika ia menggapai udara, kegelapan timbul dari ujung kakinya.

Di bawahnya adalah pemandangan kota di malam hari. Lampu menyala, mobil berbunyi, debu berputar di kegelapan.
Untuk beberapa saat, ia merasa pusing dan goyah. Ia mengangkat tangannya untuk menyeimbangkan diri.

Lalu ia pikir...

Satu langkah lagi.

Satu langkah lagi dan segalanya akan berakhir.
Kegelapan yang berasal dari kakinya kini menyebar ke seluruh tubuh.

Saat ia menutup matanya dari kota yang mengalihkannya, suara-suara dan rasa takut menghilang. Ia menahan napas.

Perlahan bergerak maju.
Ia tak ingin mengingat apa pun.
Ia tak ingin mengingat siapa pun.
Ia tak ingin meninggalkan apa pun.

Ini adalah akhirnya.
Tepat saat itu, hp nya berbunyi. Ia seperti terbangun dari mimpi buruk. Ia tersadar. Segala akal sehatnya kembali. Ia mengeluarkan hp nya.

Yoongi hyung.
Yoongi, 11 April 2022

Yoongi terus berjalan, sadar bahwa Jungkook mengikutinya dari jauh. Mereka pergi mengunjungi container tempat Namjoon tinggal.

Hoseok bilang dia punya rencana untuk bertemu dengan Namjoon, dan Taehyung memintanya untuk juga datang.
Yoongi bilang pada Hoseok bahwa ia akan datang walau sebenarnya ia tak benar-benar berencana untuk hadir.

Yoongi benci bersama orang-orang, dan Hoseok tahu itu. Hoseok mungkin tak berpikir Yoongi akan datang.
Saat ia membuka pintu, Yoongi melihat Hoseok yang menunjukkan ekspresi kagetnya. Hoseok melihat Jungkook dan menghampiri dengan ekspresi yang berlebihan dan perasaan yang campur aduk.

Yoongi melewati mereka berdua dan masuk ke dalam.
Namjoon masuk dengan Taehyung, sebelah bagian dari kaos Taehyung sobek.

Yoongi melihat mereka semua dari sudut, memperhatikan.
Namjoon memberi Taehyung baju untuk bertukar, Hoseok mengeluarkan makanan, minuman, dan lain-lain.

Di tengah-tengah semua ini, Jungkook berdiri dengan canggung seakan-akan tak tahu harus ke mana dan harus apa.
Setelah diingat-ingat lagi, ini semua sama seperti saat mereka masih SMA dulu, di tempat persembunyian mereka.

Namjoon mengobrol dengan Taehyung, Hoseok bergerak berkeliling dengan berisik selagi Jungkook menunggu, tak yakin harus ke mana.
Entah sudah berapa lama sejak mereka terakhir kali bertemu. Apa yang terjadi dengan Seokjin dan Jimin? Pikiran yang datang itu tak seperti dirinya.

Ini pertama kalinya ia datang ke tempat ini, tapi entah kenapa ia merasa nyaman.
Namjoon, 11 April 2022

Namjoon sedang memegang beberapa t-shirts ketika Taehyung menghampiri dari belakang dan mengambil satu t-shirts dengan tulisan yang sama dengan yang sedang Namjoon pakai.
Taehyung tertawa malu-malu, melepaskan kaosnya. Di bawah lampu yang redup, Namjoon melihat punggung Taehyung yang terluka. Hoseok menatap Namjoon dengan tatapan kaget.

Taehyung hanya melihat ke cermin memakai tshirt miliknya, tertawa, tak sadar suasana di sekitarnya berubah.
Namjoon cepat menguasai keadaan dan berpura pura memukul Taehyung, bilang bahwa tadi Taehyung sedang menggambar grafiti atau apalah, kemudian ditangkap polisi saat kabur, dan Namjoon menjemputnya.
Taehyung berputar membuat ekspresi minta maaf palsu yang dilebih-lebihkan.

Yoongi, yang mengawasi dari sudut sedari tadi, pelan-pelan menghampiri dan menepuk-nepuk bahu Taehyung.
Lanjut besok lagi yaaaa~😁
You can follow @forjungs.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: